Sabtu, 01 Juni 2013

Rasa syukurku.

Pada tahun 1993, hari selasa kliwon tanggal 11 Mei 1993 di dusun Nganjung-anjung, Kelurahan Ngablak, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, lahirlah seorang bayi laki-laki yaitu aku. Agung Setiawan. Aku adalah putra dari pasangan Wagiman dan Siti Safaah. Orang tuaku menikah ada tahun 1992. Aku berdarah asli Jawa, yang mana kedua orangtuaku asli dari Kabupaten Semarang dan Boyolali. Sejak lulus SMA Swasta di Jakarta ayahku bekerja sebagai buruh bangunan. Dan sekarang pun masih bekerja sebagai buruh bangunan. Entah mengapa meskipun lulusan SMA ayahku susah mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun demikian itulah jalan yang dipilih ayahku. Namun ketika beliau merantau di Jakarta beliau pernah bekerja sebagai tukang ojek sepeda onthel, bekerja di fotocopyan dan lain-lain. Sedangkan ibuku hanya lulusan SD. Beliau pernah bekerja di sebuah pabrik tekstil di Jakarta selama kurang lebih 8 tahun. Sejak tahun 2007 ibuku di pecat dari pabrik dan selama 3 tahun lebih hanya di rumah. Kemudian pada akhir tahun 2011 ibuku mencoba berjualan jamu di Karawang Jawa Barat. Jamu yang di jual berupa beras kencur, kunyit asem, jahe dan beberapa ramuan pahit dari tanaman tradisional serta obat jamu sachet. Dan hingga sekarang masih bertahan sebagai penjual jamu di Karawang.
Aku merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Adik pertamaku lahir ada tahun 1996, namanya Rizal Khuzzai, dan adik keduaku lahir pada tahun 1998, namanya Novia Kusuma A. pada tahun 1999 aku masuk Sekolah Dasar  1 Ngablak. Aku adalah tipe orang yang pendiam, menurut pada orang tua dan tidak memaksakan kehendak. Sehingga banyak sanak saudara yang mengatakan bahwa aku ini anak yang penurut dan mudah diatur. Ketika berada di SMPN 2 Wonosegoro pada tahun 2005, teman-temanku juga menganggap bahwa aku ini orang yang sabar, tapi masih penakut. Ya memang untuk mental mungkin aku masih kurang. Pernah suatu ketika masih SD aku diminta membeli suatu barang, tapi aku salah membeli barang yang diinginkan kemudian aku pun menangis, padahal orang tuaku tidak memarahiku, mereka hanya menasehatiku.
Sejak SD rangking yang aku dapat tidak begitu buruk, meskipun hanya 2 kali juara kelas namun setidaknya 5 besar pasti aku masuk. Mungkin karena logikaku yang cukup baik yang bisa membuatku masuk 5 besar. Untuk belajar  sangat jarang sekali,aku hanya mengandalkan mendengarkan guru di kelas. Bermodalkan catatan dan memperhatikan gurulah yang membuatku paham apa yang diajarkan. Selain itu berdiskusi dengan teman juga sangat membantu ingatan agar lebih mengerti.
Hampir sejak kecil aku tinggal bersama kakek nenek, karena orang tuaku yang merantau mencari nafkah ke ibu kota. Hanya sesekali kadang pulang untuk beristirahat di rumah, dan tiap idul fitri pasti pulang. Aku dan kedua adikku diasuh oleh kakek nenekku. Dari memasakkan makanan sampai aktifitas pun juga mengikuti kakek nenek, yaitu ke sawah dan menggembala kambing. Sudah menjadi hal yang biasa bermain di sawah dan kebun.
Ketika SMP keberanianku mulai muncul sejak mengenal pramuka. Hal yang menyenangkan dan menarik aku dapatkan dari pramuka. Masuk Kelas 3 SMP ibuku sudah tidak bekerja lagi di Jakarta, sehingga ibuku membantu kakek nenek bertani di desa. Dan pada waktu itu keadaan ekonomi kami cukup memprihatinkan. Untuk mencukupi makan dan kebutuhan rumah tangga kami harus berhutang beras kepada juragan beras. Namun hal tersebut tidak mengecilkan hati kami untuk terus berusaha.
Tahun 2008 aku masuk SMAN 1 Karanggede, sebuah SMA yang berkembang di perbatasan kabupaten. Dapat dikatakan bahwa aku dibesarkan di SMA tersebut. Karena hampir seluruh waktuku aku habiskan di SMA. Mulai dari berangkat sekolah hingga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA. Bahkan ibuku menegurku, “ kamu itu sekolah atau karyawan? Kok pulangnya maghrib terus.”. Yah memang inilah masa-masa yang banyak tingkah. Tapi betapa menikmatinya dengan aktifitas seperti itu.. Mulai mengenal organisasi secara menyeluruh adalah masa SMA ini. OSIS, PRAMUKA,Club belajar dan lain-lain menjadi hal yang jangan sampai disia-siakan.
Hobi yang sudah sering aku lakukan ketika SMP adalah bermain gitar, ketika SMA muncul inisiatif untuk membentuk band dari teman-teman se-SMP dulu. Dan terbentuklah band tersebut dengan nama KAVOS. Yang terdiri dari Khamim, Agung, Feri,Eko, Danu S. Dan nama tersebut di ambil dari Abjad nama-nama personelnya. Pertama kali kami tampil ketika pensi tahunan. Kemudian tampil untuk yang kedua kalinya ketika perpisahan. Nah kami menyanyikan lagu yang kami buat sendiri. Dan yang terakhir ketika pensi tahunan lagi.  
Ipa adalah jurusan yang aku ambil di SMA, dengan berbagai pengetahuan yang luar biasa dari guru-guru yang sangat memotivasi. Lulus SMA masih bingung mau kemana. Mencoba SNMPTN undangan, namun masih belum diterima. Kemudian daftar SNMTN tulis. Sungguh hal yang tidak terduga, aku diterima di Keperawatan Gigi UGM. Jurusan yang sama sekali belum tahu akan belajar apa kelak.
15 Juli 2011 adalah tanggal aku terdaftar sebagai mahasiswa di UGM. Dengan perjuangan meminta keringanan biaya akhirnya bisa masuk UGM. Syukur Alhamdulillah Beastudi Etos aku dapatkan. Aku tinggal di asrama sejak pertama masuk kuliah. Dan sekarang sudah semester 4, banyak hal baru juga yang aku dapatkan di dunia kampus ini.

Mengenai prestasi dan sebagainya aku tidak sehebat teman-teman etoser (penerima beasiswa etos) lainnya. Namun, rasa syukurlah yang aku anggap paling penting untuk memaknai segala hal tersebut. Harapanku adalah aku dapat menjadi solusi untuk orang-orang di sekitarku secara langsung maupun tidak secara langsung.