Rasa syukurku.
Pada tahun 1993,
hari selasa kliwon tanggal 11 Mei 1993 di dusun Nganjung-anjung, Kelurahan
Ngablak, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, lahirlah seorang bayi
laki-laki yaitu aku. Agung Setiawan. Aku adalah putra dari pasangan Wagiman dan
Siti Safaah. Orang tuaku menikah ada tahun 1992. Aku berdarah asli Jawa, yang
mana kedua orangtuaku asli dari Kabupaten Semarang dan Boyolali. Sejak lulus
SMA Swasta di Jakarta ayahku bekerja sebagai buruh bangunan. Dan sekarang pun
masih bekerja sebagai buruh bangunan. Entah mengapa meskipun lulusan SMA ayahku
susah mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun demikian itulah jalan yang
dipilih ayahku. Namun ketika beliau merantau di Jakarta beliau pernah bekerja
sebagai tukang ojek sepeda onthel, bekerja di fotocopyan dan lain-lain.
Sedangkan ibuku hanya lulusan SD. Beliau pernah bekerja di sebuah pabrik
tekstil di Jakarta selama kurang lebih 8 tahun. Sejak tahun 2007 ibuku di pecat
dari pabrik dan selama 3 tahun lebih hanya di rumah. Kemudian pada akhir tahun
2011 ibuku mencoba berjualan jamu di Karawang Jawa Barat. Jamu yang di jual
berupa beras kencur, kunyit asem, jahe dan beberapa ramuan pahit dari tanaman
tradisional serta obat jamu sachet. Dan hingga sekarang masih bertahan sebagai
penjual jamu di Karawang.
Aku merupakan
anak pertama dari 3 bersaudara. Adik pertamaku lahir ada tahun 1996, namanya
Rizal Khuzzai, dan adik keduaku lahir pada tahun 1998, namanya Novia Kusuma A.
pada tahun 1999 aku masuk Sekolah Dasar
1 Ngablak. Aku adalah tipe orang yang pendiam, menurut pada orang tua
dan tidak memaksakan kehendak. Sehingga banyak sanak saudara yang mengatakan
bahwa aku ini anak yang penurut dan mudah diatur. Ketika berada di SMPN 2
Wonosegoro pada tahun 2005, teman-temanku juga menganggap bahwa aku ini orang yang
sabar, tapi masih penakut. Ya memang untuk mental mungkin aku masih kurang.
Pernah suatu ketika masih SD aku diminta membeli suatu barang, tapi aku salah
membeli barang yang diinginkan kemudian aku pun menangis, padahal orang tuaku
tidak memarahiku, mereka hanya menasehatiku.
Sejak SD
rangking yang aku dapat tidak begitu buruk, meskipun hanya 2 kali juara kelas
namun setidaknya 5 besar pasti aku masuk. Mungkin karena logikaku yang cukup
baik yang bisa membuatku masuk 5 besar. Untuk belajar sangat jarang sekali,aku hanya mengandalkan
mendengarkan guru di kelas. Bermodalkan catatan dan memperhatikan gurulah yang
membuatku paham apa yang diajarkan. Selain itu berdiskusi dengan teman juga
sangat membantu ingatan agar lebih mengerti.
Hampir sejak
kecil aku tinggal bersama kakek nenek, karena orang tuaku yang merantau mencari
nafkah ke ibu kota. Hanya sesekali kadang pulang untuk beristirahat di rumah,
dan tiap idul fitri pasti pulang. Aku dan kedua adikku diasuh oleh kakek
nenekku. Dari memasakkan makanan sampai aktifitas pun juga mengikuti kakek
nenek, yaitu ke sawah dan menggembala kambing. Sudah menjadi hal yang biasa bermain
di sawah dan kebun.
Ketika SMP keberanianku
mulai muncul sejak mengenal pramuka. Hal yang menyenangkan dan menarik aku
dapatkan dari pramuka. Masuk Kelas 3 SMP ibuku sudah tidak bekerja lagi di Jakarta,
sehingga ibuku membantu kakek nenek bertani di desa. Dan pada waktu itu keadaan
ekonomi kami cukup memprihatinkan. Untuk mencukupi makan dan kebutuhan rumah
tangga kami harus berhutang beras kepada juragan beras. Namun hal tersebut tidak
mengecilkan hati kami untuk terus berusaha.
Tahun 2008 aku
masuk SMAN 1 Karanggede, sebuah SMA yang berkembang di perbatasan kabupaten. Dapat
dikatakan bahwa aku dibesarkan di SMA tersebut. Karena hampir seluruh waktuku
aku habiskan di SMA. Mulai dari berangkat sekolah hingga mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di SMA. Bahkan ibuku menegurku, “ kamu itu sekolah atau
karyawan? Kok pulangnya maghrib terus.”. Yah memang inilah masa-masa yang banyak
tingkah. Tapi betapa menikmatinya dengan aktifitas seperti itu.. Mulai mengenal
organisasi secara menyeluruh adalah masa SMA ini. OSIS, PRAMUKA,Club belajar
dan lain-lain menjadi hal yang jangan sampai disia-siakan.
Hobi yang sudah
sering aku lakukan ketika SMP adalah bermain gitar, ketika SMA muncul inisiatif
untuk membentuk band dari teman-teman se-SMP dulu. Dan terbentuklah band tersebut
dengan nama KAVOS. Yang terdiri dari Khamim, Agung, Feri,Eko, Danu S. Dan nama
tersebut di ambil dari Abjad nama-nama personelnya. Pertama kali kami tampil
ketika pensi tahunan. Kemudian tampil untuk yang kedua kalinya ketika
perpisahan. Nah kami menyanyikan lagu yang kami buat sendiri. Dan yang terakhir
ketika pensi tahunan lagi.
Ipa adalah
jurusan yang aku ambil di SMA, dengan berbagai pengetahuan yang luar biasa dari
guru-guru yang sangat memotivasi. Lulus SMA masih bingung mau kemana. Mencoba SNMPTN
undangan, namun masih belum diterima. Kemudian daftar SNMTN tulis. Sungguh hal
yang tidak terduga, aku diterima di Keperawatan Gigi UGM. Jurusan yang sama
sekali belum tahu akan belajar apa kelak.
15 Juli 2011
adalah tanggal aku terdaftar sebagai mahasiswa di UGM. Dengan perjuangan
meminta keringanan biaya akhirnya bisa masuk UGM. Syukur Alhamdulillah Beastudi
Etos aku dapatkan. Aku tinggal di asrama sejak pertama masuk kuliah. Dan sekarang
sudah semester 4, banyak hal baru juga yang aku dapatkan di dunia kampus ini.
Mengenai prestasi
dan sebagainya aku tidak sehebat teman-teman etoser (penerima beasiswa etos)
lainnya. Namun, rasa syukurlah yang aku anggap paling penting untuk memaknai
segala hal tersebut. Harapanku adalah aku dapat menjadi solusi untuk
orang-orang di sekitarku secara langsung maupun tidak secara langsung.