“Pramuka Bukan Segala-galanya, namun
Segala-galanya dari Pramuka”
Pramuka
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang hampir setiap jenjang pendidikan dari
SD, SMP, SMA bahkan sampai universitas pun ada. Kegiatan ini sebagai pelatihan
softskill yang bagus bagi semua orang. Selain itu nilai-nilai kepramukaan
menanamkan banyak hal yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Nilai kecintaan
terhadap bangsa indonesiapun dilatih dalam pramuka. Karakter dan kepribadian
juga digembleng dalam kepramukaaan. Untuk itulah kenapa ekstrakurikuler pramuka
pasti ada disetiap jenjang pendidikan.
Pertama
kali saya mengenal pramuka adalah ketika SMP. Banyak pembelajaran yang menarik
dan bermanfaat yang disampaikan dengan menarik. Dapat berupa permainan, tugas
kelompok , adu ketangkasan antar kelompok dan sebagainya. Hal tersebut menarik
saya untuk menyukai pramuka. Sehingga beruntung pertama kali saya ikut terpilih
sebagai perwakilan ambalan SMP untuk mengikuti jambore ranting pada tahun 2006.
Tidak
berhenti di SMP, ketika SMA saya juga mengikuti kegiatan pramuka. Ada yang
berbeda disini, yaitu mental lebih dilatih keras dari pada di SMP. Sehingga benar-benar tidak ada yang cengeng
di kepramukaan. Namun nilai-nilai kepramukaan tetap sebagai landasan dasar kegiatan pramuka.
Sebuah
keberuntungan dapat mewakili kontingan kabupaten untuk mengikuti kegiatan
RAIMUNA DAERAH JATENG. Sebelumnya diseleksi di kabupaten dan di dapatkan 1
kontingan putra dan 1 kontingen putrid dan saya termasuk didalam kontingen
tersebut. RAIDA tersebut dilaksanakan di Pantai Widara Payung, Cilacap pada
tahun 2009. Banyak sekali pembelajaran dan pengalaman yang luar biasa dalam
RAIDA tersebut. Beberapa piala kami dapatkan, seperti kontingan tergiat dan beberapa
penghargaan lainnya.
Setelah
menjadi Bantara (jenjang kepramukaan) ada kesempatan penentuan Pradana (pemimpin
Bantara). Saya memiliki ambisi yang besar sekali untuk dapat menjadi Pradana. Dan
kemudian hal tersebut benar-benar terjadi, saya terpilih sebagai Pradana. Padahal
ketika itu posisi saya telah menjadi Ketua Osis 1( wakil Ketua Osis Umum).
Namun dengan kesungguhan hati tetap saya terima apa yang telah menjadi harapan
sejak dulu. Dan pada masa itu adalah masa kejayaan untuk saya dapat memegang
kegiatan pramuka di SMA dan sekaligus menjalankan kepengurusan Osis. Itulah yang
menjadi tolak balik saya untuk selalu bekerjasama dalam sebuah organisasi. Dan nilai-nilai
dan jiwa kepramukaan selalu melekat dalam pribadi. Saya masih teringat dengan
perkataan Pembina pramuka dulu, “Pramuka bukanlah segala-galanya, namun
Segala-galanya dari Pramuka”.
Disamping
itu, saya juga diminta guru Pembina pramuka SMP untuk mengajar pramuka di SMP. Dan
itu merupakan hal yang menarik, dapat melatih diri untuk mengajar pramuka di
SMP. Banyak tantangan yang didapatkan ketika menjadi Pembina di SMP, seperti
teknik komunikasi yang baik, benar dan menarik dan melatih emosi terhadap
anak-anak SMP yang bandel.
Sampai
sekarang pun ketika dalam kepramukaan SMA ada kegiatan tidak jarang saya
menghadiri atau bahkan diminta mengisi sekedar memotivasi adek-adek kelas. Dan hingga
sekarang, meskipun sudah tidak melanjutkan pendidikan kepramukaan di
Universitas, namun nilai-nilai kepramukaan selalu menjadi prnsip dalam
bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar